Pernahkah Anda Mendengar Pepatah "Dont Bring Me Problems, Bring Me Solution"

    Pernahkah Anda Mendengar Pepatah "Dont Bring Me Problems, Bring Me Solution"

    Pernahkah Anda mendengar pepatah "Dont bring me problems, bring me solution" Pepatah ini sering kali digunakan oleh manajer untuk mendorong karyawan agar lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah. Namun, pepatah ini sebenarnya justru bisa menjadi kontraproduktif. 

    Dalam artikelnya di Harvard Business Review, Frances Frei dan Anne Morriss berpendapat bahwa 

    pepatah "Dont bring me problems, bring me solution" dapat membuat karyawan takut untuk melaporkan masalah. Hal ini karena karyawan khawatir akan dimarahi atau dihukum jika mereka melaporkan masalah yang tidak dapat mereka selesaikan. Akibatnya, masalah-masalah penting dapat luput dari perhatian dan tidak terselesaikan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan. 

    Frei dan Morriss menawarkan tiga pendekatan alternatif untuk mengelola masalah: 

    1. "Bring me the problems and let's work together to find solutions." Pendekatan ini mendorong karyawan untuk melaporkan masalah kepada manajer, bahkan jika mereka belum memiliki solusinya. Hal ini memungkinkan manajer dan karyawan untuk bekerja sama untuk memecahkan masalah, dan juga mengirimkan pesan bahwa manajer terbuka untuk mendengar tentang masalah. 

    2. "Bring me the problems and the data." Pendekatan ini mendorong karyawan untuk melaporkan masalah kepada manajer, bersama dengan data atau informasi yang relevan. Hal ini memungkinkan manajer untuk menilai masalah dan mengembangkan solusi, dan juga mengirimkan pesan bahwa manajer menghargai pengambilan keputusan yang berbasis data. 

    3. "Bring me the problems and your thinking." Pendekatan ini mendorong karyawan untuk melaporkan masalah kepada manajer, bersama dengan pemikiran mereka tentang masalah dan solusi yang mungkin. Hal ini memungkinkan manajer untuk mendapatkan perspektif karyawan tentang masalah, dan juga mengirimkan pesan bahwa manajer menghargai masukan karyawan. 

    Frei dan Morriss menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk mengelola masalah adalah dengan menciptakan budaya komunikasi dan kepercayaan yang terbuka, di mana karyawan merasa nyaman melaporkan masalah kepada manajer, bahkan ketika mereka tidak memiliki solusi. Pendekatan ini memungkinkan masalah teridentifikasi dan diselesaikan lebih awal, dan juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

    Sumber: Andi Primaretha

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Wisata Alam Lembur Anyar, Mempunyai Banyak...

    Artikel Berikutnya

    Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Tangkap Kurir...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polresta Bandara Soetta Fasilitasi Para Tahanan Untuk Menggunakan Hak Pilih
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Cek TPS Jelang Pilkada Serentak 2024
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Kapolsek Serpong Tinjau Kesiapan TPS Untuk Pilkada 2024
    Bhabinkamtibmas Kelurahan Buaran Pantau Banjir di Perumahan Eluka

    Ikuti Kami